...
" Ku lukiskan lagi.. Sebuah ingatan... Yang mungkin tlah terlupakan, jauh dulu ...
Kau sapa hangat hariku.. mengungkap kebahagiaan yang terpendam, sejenak penuh arti..."
Entah kenapa malam ini gue mau buka blog dan nulis lagi. Nulis sebuah cerita yang hampir berakhir bahagia, namun ternyata harus terluka. Luka yang terjadi di tempat yang "sama", namun dengan cerita yang "berbeda".
Berbeda, bukan lagi karena seorang pecundang, atau seorang pengecut. juga bukan seorang Pria-Jawa yang selalu gue agungkan, atau Pria-Dewasa yang selalu gue-elu-kan. Dia berbeda, iya sosok yang berbeda. Sosok yang tak pernah gue sangka dan duga. Sosok yang jauh dari sebuah impian.
Sahabat gue selalu mengingatkan "Nggak boleh terlalu rasis, pemilih. Terima siapapun yang memang mencintai kamu. Walau dia bukan Pria Jawa". Pernah ada beberapa yang mendekat, dan gue mundur teratur, karena dia bukan Pria Jawa. Iya. Sedari dulu kepingin punya pasangan orang Jawa dan lebih beberapa tahun usianya diatas gue.
Namun pada akhirnya gue jatuh cinta sama dia-yang-bukan-pria-jawa-dan-lebih-tua. Di awal pertemuan yang nggak pernah gue duga. Tapi memang tersirat "lucu nih" di otak gue saat gue pertama kali jabat tangan dia. Sekitar bulan November 2012 lalu. Kenapa gue bilang lucu. Karena dia punya senyum yang manis, iya manis banget, dan tinggi. Setelah beberapa hari dari pertemuan pertama itu, gue coba stalking Facebooknya dia. Liat aja sih, in-relationship atau nggak. Gue lupa waktu itu gue atau dia yang nge-add Facebook duluan. Sepertinya dia deh. Karena gue males nge-add orang hehehhe. And yes he is in a relationship, oke bye, penasarannya sudah hilang, sukanya? udah nggak dong.
Ketemu dia lagi itu sekitar bulan lupa gue antara Januari atau February gitu. Tapi di rentang waktu Nov - bulan itu gue sempet beberapa kali komunikasi sama dia lewat facebook chat atau twitter. Di pertemuan kedua, hati gue mulai ngomong "Ihh.. asik juga nihh bocah", sempet ngobrol sebentar, dari logatnya gue sudah mendeteksi dia itu bukan Pria Jawa, lagian juga kan dia juga udah punya pacar, so?? wasting time lah ya...
Singkat cerita, entah gimana gue jadi suka chat sama dia. Ngobrol dan cerita - cerita. Karena dia memang asik banget buat diajak ngobrol. Lo mau cerita atau share apa aja sama dia pasti nyambung, dan yang takjubnya, selera musik kita nyambung banget. Beberapa lagu yang sama - sama kita suka. Pernah seharian kerjaannya cuma share link youtube. Perasaan gue? Seneng lah, punya temen baru dan klop.
Sampai pada akhirnya, gue gak tau semua berawal dari kata - kata apa dan dimana dan lagi ngapain, kita jadi sering chat. Cerita dari hal umum sampai pada akhirnya mengerucut dan gue tau bahwa dia sudah single. Oke, tapi gue tau juga ternyata dia bukan Pria Jawa dan usianya sama kaya gue. Saking seringnya chat di facebook, akhirnya gue merasa "kecanduan". Rasanya ada yang hilang gitu kalo nggak ngobrol sama dia, tapi juga suka gengsi kalo mau ngajak dia ngobrol duluan. yeh WEMEN! hahhahha. Sampai pada suatu hari gue sangat - sangat mencari dia, tapi facebooknya nggak online, tapi sebenernya gue punya no hapenya dan atau ada wasapnya tapi tetep gue gak berani nyapa. Dan jeng - jeeeeennngggg, Jam 1 pagi gue dapet mssg di inbox fb yang isinya " vie.. smsin gue no hape lo dong" .. YOU KNOW WHAT???!! MATA GUE LANGSUNG SEGER, SAHUR GUE LANGSUNG NGGAK KESIANGAN DAN GUE GAK BERHENTI SENYUM - SENYUM SENDIRI. Bergegas gue sms dia, dan taraaaaa akhirnya gue wasapan sama dia. CIYEEEEEE ....
Oke terindikasi kalo gue naksir dia, cuma naksir aja lho. Karena dia orang nya careeeeeee banget dan PINTER! GOD, poin plus plus banget deh. Akhirnya gue punya temen share yang asik, pinter, dan bonus orangnya MANIS. Iya gue belum jatuh cinta, belum. Masih nyari Pria Jawa gue. Tapi gue suka saat dia menyelipkan kata "dear" disela chatnya sama gue. Perhatiannya yang ih pokoknya rasanya gue punya abang deh, kaya anak kecil yang dimanja kakak laki - lakinya. Banyak penggalan kalimat dia yang masih tertanam di otak gue yang akan tetap tertanam, karena itu indah :').
Sampai pada akhirnya gue bisa ketemu lagi. GUE NGGAK BISA TIDUR PAS TAU BESOK MAU KETEMU SAMA DIA. Pake baju yang mana ya??? udah rapi belum yaa?? setelah puas ngacak - ngacak lemari akhirnya pilihan gue pake baju standar. Kemeja hitam dan jeans sobek kesayangan gue, dalam hati gue "dia harus melihat gue apa adanya" :D. Pertemuan ketiga gue ini rasanya beda, jauuuhhhh bedaaaaaa banget sama ketika bertemu pertama dan kedua. Deg - degan parah, grogi, dan bahkan sampe gue gak mampu buat ngobrol lama sama dia, cuma sekedar say hello, trus gue lanjut ngobrol sama yang lain, tapi tetep mata gue sambil ngelirik berharap bisa ngeliat senyum manis dia.
I don't expect too much dipertemuan itu. Biasa aja. Cuma hati deg - deg serr bisa ngeliat senyum dia, memperhatikan tingkah dia, gaya bicaranya dan hal - hal yang, orang jarang perhatikan, tapi gue perhatiin secara mendetail hahhahhaha. Apa yang gue gak harapkan tapi gue ingin itu terjadi. GUE PULANG BARENG SAMA DIA, HORAAAAAYYYY, dan memutuskan untuk mampir ke suatu tempat. Gue nyesel lho, kenapa nggak gue iya-in aja ya pas dia ngajakin gue ke pantai. Walau harus makan fastfood tapi kan kepantaiiiiiiiii berduaaaaa sama gebetaaaaannnnnnnnnn *selftoyor*, dan gue sempet bengong pas di parkiran, sampe dia negor " Heh! Bengong, ayo naik", sumpaaahhh gue mau ngakak kalo inget, waktu itu dipikiran gue itu "yes!!!!!!" dan gak nyangka hahhahhah.
Tau nggak? gue masih merekam dengan jelas, hal - hal kecil yang terjadi pada malam itu, yang pasti senyumnya dia ituuuuu yang gak akan bisa gue apus. Lagi di motor, nengok kebelakang dan tertawa kecil, Tuhaaaaaaaaaaaannnnnnnn ampuuuuunnnnnnn sumpah manis bangeeeeeeeeeeeeeettttttttttt, dan gue masih inget di jalan mana dia melakukan itu. Dan yak gue juga inget pas dia bilang " Ada gue yang bakal ngingetin lo terus" kejadian itu terjadi dibelokan Stasiun Kota pas ada busway lewat. Ngobrol panjang sampai malam, puas banget gue, malam itu mungkin kadar gula gua naik, dan bisa berpotensi diabetes, karena di suguhin senyumnya dia yang super manis pisan.
Dan tiba pada saatnya gue menyadari bahwa setelah malam itu gue Jatuh Cinta sama dia. Bukan lagi hanya sekedar teman, kakak atau apalah itu, Tapi hati ini terisi dengan sebuah harapan. Harapan untuk hidup bersama. Terlalu jauh memang, tapi memang gue gak mau sementara. Bukan lagi sekarang saatnya untuk main - main. Bukan lagi hanya untuk mencari kesenangan atau status semata. Bukan. Karena makhluk seperti dia itu sudah mendekati sempurna untuk menjadi Imam dalam sebuah Rumah Tangga. Aku ingin dia Tuhan, ingin sekali. Selalu gue sebut nama dia di ujung doa, penuh pengharapan dan meminta Allah untuk meridhai.
Tapi memang mungkin, bukan dia. Allah belum kasih jalannya buat gue dan dia untuk bersama, bahkan hanya untuk menjadi sepasang kekasih yang berpacaran saja tidak. Allah punya kehendak lain. Setelah berpisah ( dengan ditandai tidak adanya ritual harian) selama sebulan, semenjak kejadian malam itu yang menjadi awal perpisahan. Gue nggak nangis. Karena gue nggak merasa tersakiti. Puncaknya gue menangis itu 3 hari yang lalu. Saat gue harus menahan rindu, bukan rindu untuk bertemu, namun rindu akan segala ritual harian kita, Itu yang membuat gue rindu sampai akhirnya pecah dan nangis. Tapi abis itu yaudah, dan malam ini gue tersadar ketika gue baca " Memangnya kalo inget harus wasap setiap hari?". Kata - kata itu jujur sangat nusuk, sakit tapi gue sadar, memang benar sih. Kita bukan kita yang dulu, gua harus tau itu. Mungkin sekarang saatnya kita sama - sama membuat ruang baru dan jarak. Itu yang sulit, yang berat. Tapi gue yakin gue bisa. Dan gue nggak tau sampai kapan gue bisa menjawab pertanyaan itu.
Bahagianya gue adalah gue ketemu dia yang berbeda. Dia tetap menjadi teman yang baik, hanya saja kita butuh waktu. Karena memang dari awal sudah gue persiapkan semuanya. Gue udah tau resiko -resikonya. Awalnya gue kan hanya mau menikmati, tapi ternyata sama Allah nggak boleh. Takut terlena - kelamaan dan terjebak, hanya wasting time. Nanti kalau yang "lain" datang bisa mundur lagi. Iya cerita ini berkhir bahagia. Bahagia dengan cara yang lain. Terimakasih ya Allah kau tunjukan jalannya. Terimakasih abang untuk 3 bulannya :).
"Dan ternyata... Kau sanggup membunuh rasaku.. untuk bertemu lagi dengan mu...
dan ternyata... perpisahan dulu, mungkin itu luka, namun ku tetap mengenangnya... dan ternyata indah.."
Ps. Semua voice note, rekaman lagi nyanyi dan beberapa rekaman lainnya ilang karena mmc corrupt dan walau udah di recovery tapi tetep nggak bisa kebuka. Mungkin ini jalan dari Allah supaya gue lupa sama semuanya :')
No comments:
Post a Comment